Bagaimana Cara Berdakwah Nabi Muhammad SAW


bagaimana-cara-berdakwah-nabi-muhammad-saw

Bagaimana Cara Berdakwah Nabi Muhammad SAW

Mengapa? - Startegi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Mekkah terbagi atas 2 proses, yaitu proses dakwah dengan diam-diam serta proses dakwah dengan terang-terangan.

Berdakwah secara diam-diam
Awalnya Nabi Muhammad berdakwah atau mengenalkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah hanya mengajarkan Tauhid kepada para anggota keluarga serta kerabat terdekat. Tapi tidak banyak diantara mereka yang  menerima ajakan Beliau. Abu Thalib yang merupakan paman Rasulullah juga menyatakan tidak sanggup untuk meninggalkan agama sebelumnya, yaitu menyembah berhala. Namun Abu Thalib tidak menghalangi Rasulullah untuk mengajarkan Agama Islam, bahkan Abu Thalib turut mengecam keras mereka yang menghambat dakwah Nabi.

Saat periode tersebut, 3 tahun pertama dakwah dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Rasulullah mulai melakukan dakwah Islam dalam lingkungan keluarga, yang dimulai dengan istri beliau sendiri, Khadijah. Lalu Ali bin Abi Thalib disusul Abu Bakar dan yang lainnya. Dalam proses ini, hanya 12 orang yang mulai mengikuti ajaran Rasulullah. Mereka disebut dengan Assabiqun al-Awwalu.

Berdakwah Secara Terang-terangan

Tiga tahun setelah berjalannya dakwah Islam dengan diam-diam, maka Rasulullah diutus untuk mengumumkan Islam secara terang-terangan berdasarkan turunnya surat asy-syu’ara’ ayat 214. Rosullullah pun mulai mengajak kaum dari keluarganya, yaitu Bani Hasyim agar masuk Islam, namun mereka tidak memperdulikannya, bahkan pamannya yang bernama Abu Lahab mencemooh Rasulullah hingga turun surat Al-Lahab. Lalu Rasulullah mengajak kaum Quraish agar meng-Esa-kan Tuhan, berdasarkan turunnya surat al-Hijr ayat 94.

Semenjak turunnya ayat tersebut, Rasulullah SAW mulai berdakwah kepada semua lapisan masyarakat yang ada kota Mekah, mulai dari golongan bangsawan hingga golongan budak maupun pendatang yang memeluk agama berbeda serta berasal dari berbagai suku. Dalam berdakwah dengan terang-terangan, beliau memilih bukit shofa menjadi tempat dakwahnya. Dengan kegigihan, hasilnya pun mulai terlihat. Pengikut nabi yang mulanya hanya 12 orang saja, semakin lama semakin bertambah.

Bagaimana Cara Berdakwah Nabi Muhammad SAW, beliau melakukannya dengan berbagai strategi yang disesuaikan dengan keadaan peradaban serta pola berfikir bangsa Arab, antara lain:

  1. Rasulullah memperkenalkan tauhid menjadi pondasi kehidupan dengan menyeluruh. Ajaran tauhid tersebut bukanlah sebagai konsep serta sebatas bidang pengetahuan, namun tauhid yang fungsional terapan. Hal ini berarti setelah beriman kepada Allah, orang tersebut harus juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta perjuangan membela Agama Allah.
  2. Rasulullah memakai strategi pentahapan dengan jelas. Dakwah dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar yang memiliki potensi untuk bisa digunakan dalam membantu dakwah. Contohnya seperti Rasulullah yang mengajak Ali yang merupakan putra pamannya, kemudian melibatkan Abu bakar yang menjadi mertua, menikahi Khadijah yang setia, dan Umar yang merupakan pemimpin Quraish yang disegani. Pada tahapan ini pun juga terlihat bagaimana Rasulullah meyakinkan orang-orang dengan sembunyi-sembunyi, lalu denga setelah keadaan dirasa memungkinkan. Pentahapan tersebut juga bisa dilihat pada usaha Beliau dalam memba’iat mereka yang akan bergabung. Sehingga pengikut yang awalnya sedikit namun kuat terus berkembang jadi banyak layaknya mata rantai.
  3. Rasulullah mengerahkan sumber potensi dari sahabat dengan efektif. Para sahabat yang memiliki kekayaan lebih, dapat mendanai dakwah. Sedangkan yang memiliki pengaruh besar di lingkungan Quraish, menyiapkan diri agar menjadi perisai bagi Nabi bila ada serangan dari musuh-musuh yang ada. Kemudian para sahabat yang memiliki kelebihan dalam intelektualitas berkhidmat dalam mengembangkan ilmu-ilmu agama dan periwayatan hadits Nabi. Namun mereka juga bersatu untuk mengangkat senjata bersama Rasulullah ketika dalam keadaan memaksa, seperti mereka yang ikut berhijrah yang menjadi keputusan Rasulullah melalui musyawarah.
Berbagai Tantangan Dakwah Nabi dalam strategi dakwah nabi

Faktor yang mendorong para kaum Quraish untuk menentang seruan Islam
Dakwah agama Islam semula secara rahasia. Ini telah diketahui oleh Quraish, namun dalam fase cara rahasia, Quraish tidak memperdulikannya. Hal ini karena mereka sungguh tak mengira bahwanya dakwah tersebut akan hidup, kuat, hingga dianut oleh banyak orang. Lalu setelah Rasulullah mulai untuk menyeru secara terang-terangan, kaum Quraish menyatakan keberatannya terhadap agama baru tersebut. Mereka pun mencoba untuk menyingkirkan agama ini dengan apapun caranya.

Fase-fase tantangan Kaum Quraish terhadap Islam
Ketika permulaan Islam, Quraish belum mencurahkan perhatiannya agar menentang Agama Islam. Mereka hanya mengira bahwa pergerakan Rasullah hanya akan bertahan beberapa lama yang akan lemah hingga lenyap dengan sendirinya. Namun mereka akhirnya terkejut ketika melihat bahwa pergerakan itu secara cepat telah masuk ke dalam rumah tangga mereka serta hamba sahaya yang dahulu mereka anggap bahwa derajatnya tak lebih dari sekedar harta benda. Setelah sadar, barulah mereka kemudian menentangnya.

Awalnya mereka menghalangi para hamba sahaya serta orang-orang yang lemah. Namun pada fase ini Rasulullah tidak dapat mereka siksa, sebab Bani Hasyim memiliki kedudukan yang tinggi dalam pandangan mereka. Rasul juga mendapatkan penjagaan dari paman beliau. Setelah dakwah Nabi makin tersiar, beberapa orang bangsawan dari Quraish mulai bisa menerimanya dan pengaruh dakwah pun makin bertambah.

Demikianlah ulasan mengenai Bagaimana Cara Berdakwah Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat dan makin memperdalam keimanan kita dan turut bersemangat untuk berdakwah di jalan Allah.

0 comments