Mengapa Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di Indonesia?
Sunan Kalijaga - Mengapa Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di Indonesia? |
Mengapa? - Berbicara tentang Indonesia
memang tidak akan ada habisnya. Tentu saja karena Indonesia memiliki
keunikannnya sendiri. Termasuk keunikan sejarah masuknya Islam di Indonesia. Menjadi
unik karena penyebaran Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia dan
tanpa melalui peperangan. Mengapa islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di
Indonesia? Sebelum kita membahas alasan pertanyaan tersebut, akan kita jelaskan
bahwa ada 3 teori penyebaran islam di Indonesia.
Pertama : Teori Gujarat
Teori Gujarat
meyakini masuknya Islam di Indonesia melalui pedagang-pedagang dari Gujarat, India
sejak abad ke-8 Masehi. Termasuk pedagang Islam dari Bengali dan Malabar masuk
dalam teori ini. Teori Gujarat pertama kali di kemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel yang menjadikan penemuan Batu Nisan Sultan Samudera Pasai as
Saleh bercorak Gujarat dengan angka 1297.
Kedua : Teori Persia
Teori Persia pertama kali disampaikan oleh Hoessein Djajadiningrat. Teori ini beranggapan
Islam mulai masuk di Indonesia sejak abad ke-12 Masehi yang dibawa oleh para
pedagang dari Persia (sekarang dikenal dengan nama Iran).
Ketiga : Teori Arab (Mekkah)
Teori
Arab (Mekkah) menyatakan bahwa masuknya Islam di Indonesia sejak abad ke-7
Masehi atau abad pertama tahun hijriyah yang dibawa oleh para pedagang dari
Arab (Mekkah maupun Madinah). Teori ini berdasarkan pada penemuan sebuah
perkampungan Islam di pantai Barus, Sumatera Barat yaitu Bandar Khalifah.
Dari ketiga teori diatas, kami berpendapat
alasan mengapa Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di Indonesia sebagai
berikut :
1.
Ajaran Islam disebarkan dengan damai tanpa pemaksaan.
Tentu saja kita
semua sudah paham bahwa pada saat Islam memasuki Nusantara, agama atau ajaran
yang ada saat itu di dominasi oleh agama Hindu-Budha dan Animisme. Para
pedagang dari India, Persia maupun Arab sama sekali tidak berusaha memaksakan
penduduk lokal untuk memeluk agama Islam. Tidak ada satu-pun sejarah yang
mencatat adanya peperangan atau-pun pemaksaan dari para pedagang tersebut
kepada penduduk lokal agar mengikuti ajaran agama Islam. Perilaku yang santun
dan keindahan ibadah yang dilakukan para pedagang menjadi alasan kenapa
penduduk lokal tertarik untuk belajar agama Islam dari para pedagang tersebut.
2.
Ajaran Islam disebarkan melalui Bahasa ekonomi
Ekonomi
merupakan bahasa universal. Dari perdagangan yang dilakukan oleh pedagang dari
India, Persia dan Arab, terjalin komunikasi antara kedua belah pihak.
Perdagangan sepanjang jalur sutera sampai Indonesia yang pada akhirnya
menjembatani lahirnya penyebaran agama Islam di Indonesia sampai sekarang. Dari
perdagangan yang terjadi antara pedagang India, Persia dan Arab dengan
masyarakat Indonesia saat itu, terjalin komunikasi ekonomi yang awalnya hanya
sekedar bisnis semata, lambat laun komunikasi tersebut menjadi interaksi
sosial. Maka bermunculan perkampungan-perkampungan baru yang kebanyakan dihuni
oleh para pedagang dari India, Persia maupun Arab. Dari sinilah penduduk lokal,
masyarakat Indonesia belajar tentang ajaran agama Islam. Bahkan sampai hari ini
juga kita masih mengenal adanya perkampungan yang dihuni oleh orang-orang
keturunan Arab, India maupun Persia/Iran, kampung arab, yang kebanyakan dekat
dengan bandar pelabuhan atau pesisir pantai.
3.
Ajaran Islam disebarkan melalui asimilasi budaya lokal
Indonesia.
Penyebaran agama
Islam menjadi lebih cepat diterima oleh masyarakat di Indonesia karena
disebarkan melalui kebudayaan lokal. Disini peranan Wali Songo sangatlah
penting. Terutama Sunan Kalijaga yang konsisten menjadikan
kebudayaan masyarakat sekitar yaitu kebudayaan Jawa sebagai wadah dan sarana
menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa. Asimilasi kebudayaan tersebut
membuat masyarakat lebih mudah menerima ajaran Islam. Kesenian dan adat
istiadat masyarakat sekitar menjadi sarana untuk menyiarkan agama Islam.
Kesenian-kesenian Jawa seperti Gamelan, Wayang Golek, sampai penggunaan
kentungan untuk mengadakan pertemuan desa/dusun kala itu, terasimilasi dengan
ajaran Islam. Sehingga sampai hari ini pun sebagian besar masjid-masjid di
Indonesia menggunakan kentungan pada saat masuk jam sholat sebelum
berkumandangnya suara adzan.
4.
Persyaratan memeluk agama Islam yang mudah
Sebagaimana kita
tahu, syarat bagi seseorang untuk bisa memeluk agama Islam sangatlah mudah.
Dengan membaca dua kalimat syahadat, seseorang sudah sah menjadi pemeluk agama
Islam. Selain syarat memeluk agama Islam yang mudah, menjalankan tuntunan agama
Islam juga sangatlah mudah. Apalagi Islam merupakan ajaran agama yang
mengajarkan umatnya untuk menyembah hanya satu Tuhan. Berbeda dengan ajaran
agama lainnya yang saat itu berkembang di dalam masyarakat Indonesia. Sehingga
masyarakat Indonesia sangat tertarik dengan ajaran agama Islam.
5.
Ajaran Agama Islam tidak mengenal Kasta dan Strata Sosial
Dalam pengaruh
agama Hindu dan animisme yang saat itu memang sangat berkembang luas-bahkan
menjadi agama resmi kerajaan-kerajaan di Nusantara-strata sosial masyarakat di
Indonesia terbagi dalam kelas-kelas sosial atau kasta. Masuknya Islam yang
mengajarkan bahwa semua orang adalah sama dihadapan Tuhan, mendapatkan respon
positif dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia kala itu. Kesederhanaan
ajaran agama Islam tersebut membuat masyarakat lebih mudah dan cepat menerimanya.
So sobat, itulah 5 alasan mengapa Islam bisa cepat diterima
oleh masyarakat di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua. Tanya mengapa?
0 comments